Hasil percobaan Moore inilah yang jadi cikal-bakal antena Cubical Quad seperti yang kita kenal sekarang, yang diketahui mempunyai beberapa kelebihan dibanding rancangan Yagi yang lebih duluan populer karena:
1. Dengan jarak antar elemen yang sama, cukup dengan 2 elemen (= Boom yang lebih pendek ) bisa didapatkan Gain yang mendekati perolehan Gain antena Yagi 3 elemen (7 dBd vs 8 dBd pada ketinggian free space);
2. Cubical Quad bisa berkinerja baik sebagai low angle radiator (lebih baik untuk DX) dengan posisi feed point yang TIDAK usah terlalu tinggi dari permukaan tanah, ketimbang antena Yagi yang memerlukan ketinggian feed point mendekati 1/2 lamda untuk bisa bekerja optimal.
3. Sebagai antena dengan faktor Q yang rendah, bandwidthnya jauh lebih lebar ketimbang Yagi yang berfaktor Q tinggi.
4. Cubical Quad bisa dibuat dari bahan yang relatif murah (elemen dari kawat dan spreader dari bambu) daripada Yagi yang biasanya dibuat dari tubing aluminium.
5. Sebagai sifat “bawaan” antena loop, receiving Cubical Quad lebih “hening”, noise–nya lebih rendah daripada antena lain yang dari jenis 1/4 atau 1/2 lambda.
Sisi minus Cubical Quad adalah konstruksinya 3D (ada panjang, tinggi dan lebar) dibanding Yagi yang cuma 2D (panjang dan lebar saja), sehingga proses perakitan (dan pemasangannya) lebih ribet dan repot.
Konstruksi Quad Loop Antena